Majalah Selangkah Com “MAPIHA jangan pele-pele saya, saya mau masuk. Mapiha kirasaya ini pendatangkah? Saya ini tuan tanah. Ini saya punya tanah, sayaharus masuk kedalam.mapiha orang Indonesia itu jangan bikin tahu-tahu di sini. Kamu orang Indonesia itu yang teroris, perampok, pelacur semua.mapiha orang Indonesia bikin apa dating kesini?
Mapiha pulang kemapiha punya
Indonesia sana. Kami mau merdeka.Sekarang kamu gaya-gaya, besok kami merdeka
kami usir kamu semua pulangke Indonesia sana. Goblok kamu,” teriak seorang ibu di depan pintu masuk ruang keberangkatan bandaraudara
Dominic Edward Osok (DEO), Sorong.
Dari dialoknya jelas bahwa ibu itua dalah “bakit” (sebutan orang
Maybra tuntit perempuan).Nampaknya bakti tumemarahi dua orang orang non-asli
Papua petugas bandarudara yang menghalanginya untuk masuk keruang keberangkatan,
sebab bakit hanyalah pengantar yang
hendak membantu anaknya melaporkan tiket untuk berangkat keJayapura.Akhirnya dengan
pemberontakan, bakititu diperbolehkan masuk keruang keberangkatan.
Tidak
lama kemudian,bakti itu kembali mendatangi kedua petugas bandaraudara dan memarahinya
lagi, “Eh, saya kasih tahu kamu dua.Papua mau merdeka , dari pada kamu dua mati nanti.Kamu orang
Indonesia datang kesini bikin kacau semua.Dasar penjajah kamu!”
Ada tiga hal menarik dari kejadian ini. Pertama,bakit ini nampaknya
sangat murkah dengan perilaku kedua
orang non-asli Papua yang berusaha menghalang-Halanginya untuk masuk keruang keberangkatan.
Bakit merasa mempunyai hak masuk kedalam ruang kedatangan walaus ebagaipengantar,
sebab bakit adalah orang asli Papua atau
tuantanah, sementara yang melarangnyaadalah pendatang. Kedua, bakit itu menilai
orang non-asli Papua adalah penjajah, yang dating ke Papua untuk menjajah. Semua
tindakannya dianggap sebagai upaya penjajahan terhadap orang asli Papua.Ketiga, karena orang non-asli
Papua yang bakit sebut sebagai orang Indonesia adalah penjajah, maka Papua akan
merdeka lepas dari penjajahan Indonesia.
Dan ketika itu terjadi, maka orang non-asli Papua harus pulang kekampung
halaman taunegaraasalnya, karena Papua bukankampung halaman mereka dan kemerdekaan
Papua bukan untuk mereka.
Ketiga hal ini memang sulit dilepaskan dari benak orang asli Papua.Banyak orang asli Papua yang telah berkesimpulan
bahwa negara Indonesia dan orang non-asli Papua adalah penjajah.Dan karena itu,
maka orang asli Papua berjuang untuk merdeka lepas dari penjajahan negara
Indonesia dan orang non-asli Papua.
Penulis:Mapiha
Yoka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar