Sabtu, 18 April 2015

BAKIT: DASAR PENJAJAH, MAPIHA


Majalah Selangkah Com “MAPIHA jangan pele-pele saya, saya mau masuk. Mapiha kirasaya ini pendatangkah? Saya ini tuan tanah. Ini saya punya tanah, sayaharus masuk kedalam.mapiha orang Indonesia itu jangan bikin tahu-tahu di sini. Kamu orang Indonesia itu yang teroris, perampok, pelacur semua.mapiha orang Indonesia bikin apa dating kesini?
 Mapiha pulang kemapiha punya Indonesia sana. Kami mau merdeka.Sekarang kamu gaya-gaya, besok kami merdeka kami usir kamu semua pulangke Indonesia sana. Goblok kamu,” teriak seorang ibu di  depan pintu masuk ruang keberangkatan bandaraudara  Dominic Edward Osok (DEO), Sorong.
Dari dialoknya jelas bahwa ibu itua dalah “bakit” (sebutan orang Maybra tuntit perempuan).Nampaknya bakti tumemarahi dua orang orang non-asli Papua petugas bandarudara yang menghalanginya untuk masuk keruang keberangkatan, sebab bakit hanyalah pengantar  yang hendak membantu anaknya melaporkan tiket untuk berangkat keJayapura.Akhirnya dengan pemberontakan, bakititu diperbolehkan masuk keruang keberangkatan.
Tidak lama kemudian,bakti itu kembali mendatangi kedua petugas bandaraudara dan memarahinya lagi, “Eh, saya kasih tahu kamu dua.Papua mau merdeka  , dari pada kamu dua mati nanti.Kamu orang Indonesia datang kesini bikin kacau semua.Dasar penjajah kamu!”
Ada tiga hal menarik dari kejadian ini. Pertama,bakit ini nampaknya sangat murkah dengan  perilaku kedua orang non-asli Papua yang berusaha menghalang-Halanginya untuk masuk keruang keberangkatan. Bakit merasa mempunyai hak masuk kedalam ruang kedatangan walaus ebagaipengantar, sebab bakit adalah orang asli Papua atau  tuantanah, sementara yang melarangnyaadalah pendatang. Kedua, bakit itu menilai orang non-asli Papua adalah penjajah, yang dating ke Papua untuk menjajah. Semua tindakannya dianggap sebagai upaya penjajahan terhadap  orang asli Papua.Ketiga, karena orang non-asli Papua yang bakit sebut sebagai orang Indonesia adalah penjajah, maka Papua akan merdeka lepas dari penjajahan  Indonesia. Dan ketika itu terjadi, maka orang non-asli Papua harus pulang kekampung halaman taunegaraasalnya, karena Papua bukankampung halaman mereka dan kemerdekaan Papua bukan untuk mereka.
Ketiga hal ini memang sulit dilepaskan dari benak orang asli  Papua.Banyak orang asli Papua yang telah berkesimpulan bahwa negara Indonesia dan orang non-asli Papua adalah penjajah.Dan karena itu, maka orang asli Papua berjuang untuk merdeka lepas dari penjajahan negara Indonesia dan orang non-asli Papua.
Penulis:Mapiha Yoka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar