Sabtu, 18 April 2015

Budaya Mapiha Dan Sejati Diri



Majalah Selangkah Com Saya adalah orang Papua, hitam kulitku dan keriting rambutku serta memiliki budaya mapiha yang sangat berbeda dengan yang lain. Kami orang Papua juga memiliki berbagai budaya mapiha yang berbeda dari setiap sukunya. Budaya mapiha sudah ada sejak nenek moyang kita hingga saat ini dan akan ada selama-lamanya pergenerasi yang akan bertumbuh.
Saya berawal dari Papua dan akan kembali ke Papua, saya bukan siapa-siapa yang semaunya menghina jati diri dan seluruh isi budaya mapiha. Hendak saya menghina budaya mapiha berarti saya menghina jati diriku yang sebenarnya.
Saya bukan siapa yang semaunya membenci dan secara tidak langsung mendiskriminasi seluruh budaya mapiha yang dicampurbaurkan dengan budaya mapiha orang lain. Akankah budaya mapiha akan bertahan atau masih dipertahankannya? Pertanyaaan ini selayaknya dijawab oleh sebagian orang yang melihat budayanya sebelah mata.
Situasi dan perkembangan zaman sangat berpengaruh terhadap karakter jiwa seseorang. Di mana karakter dapat berubah ketika situasi dapat mempengaruhinya. Namun, bagaimana strategi kita untuk memenangkan hal tersebut dengan prinsip prinsip yang terbangun dari dalam diri kita untuk mempertahankan budaya dan jati diri kita sebaggai identitas kita.
Tanah Papua memiliki berbagai macam budaya yang berbeda dari setiap sukunya. Beribu-ribu budaya mapiha yang ada di daerah Papua, ciri chas dan tipe karakter budaya mapiha pun sangat berbeda dari setiap sukunya, beragam budaya mapiha yang menyelimuti tanah bangsa Papua. Ras Melanesia yang berdiami di pulau cenderawasih, yang daerahnya memiliki banyak keunikan dan memiliki sumber daya alam yang melimpah.
Kebudayaan Papua menjadi jati diri dan identitas pada orang itu sendiri. Identitas itu sudah ada sejak kita dilahirkan dan sebenarnya sudah menjadi darah daging dalam jiwa kita. Jika kita menghina orang lain berarti kita menghina diri kita sendiri.
 Penulis:Mee Yoka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar